KESEMBUHAN SI BUTA
Karya : Mitra Haeruddin
Pada sutu hari ada
tiga saudara yang cacad ,mereka bernama Si buta, Si bungkuk, dan Si pincang,
mereka mau pergi berpetualang ke hutan kelapa yang kakek mereka punya .
“Si bungkuk berkata, buta ayo kita jalan-jalan yuk”
Si buta berkata
"yuk,tapi kemana?
“Si pincang berkata, bagaimana kalo kita ke hutan kakek aja,
gimana!
“Si buta berkata,
ayolah kalo begitu!”
Kemudian mereka menuju ke hutan kelapa
kakek , dan sesampinya di sana mereka berpencar untuk mencari tempat untuk
bersantai, kemudian Si bungkuk pergi kearah Selatan, Si pincang pergi kearah
barat, dan Si buta berjalan kearah timur.
“ Si bungkuk
berkata, loh kok aku tembus nya di kota.?
“Si pincang berkata,
wah aku tembus nya di pantai !”
Dan kemudian Si buta kebingungan.
" adu aku di mana sih .?
Dia terus menabrak pohon –pohon yang ada di
sekitar nya. Kemudian Si bungkuk dan Si pincang terkejut melihat pemandangan
yang indah sambil berkata aku pengen tinggal di sini untuk sementara saja.
“Si buta berkata,aku pengen pulang adu gimana nih”?
Kemudian hari mulai sore, Si buta semakin lama
kemudian buta semakin bingung, kemudian ia mendengar suara kucing yang sedang
berkelahi.
Si buta lari sambil ketakutan, dia tidak melihat apa yang ada di
depan nya, kemudian ia lari dan menabrak pohon, dan sangat keras terbentur nya, dan kemudian ia
pingsan.
“Si bungkuk berkata dan Si pincang berkata,
"aku pengen pulang ah”
Kemudian mereka berdua, berkata oh ia mana Si buta .dia kemudian
mereka berdua mencari Si buta, dan di pertengahan jalan mereka berdua bertemu.
“Si bungkuk bertanya
" hei Si pincang ,mana Si buta”?
“Si pincang berkata, aku aja nyari dia nya”
“Si bungkuk berkata,kalo begitu kita nyari dia nya bersama-sama
aja”
“Si pincang berkata, ayolah kalo begitu”
Dan mereka pergi ke tempat semula, dan kemudian melihat Si buta terkapar
di tanah.
Kemudian bungkuk membangunankan Si buta yang terkapar di tanah.
“Si bungkuk berkata, buta ayo bangun cepat hari hampir malam”
Kemudian Si buta terbangun, dan melihat Si bungkuk dan Si
pincang yang lagi memebangunkannya
“Si pincang berkata, hei Si buta matamu terbuka”?
Kemudian Si buta kaget
dengan keadaan ini dengan muka yang begitu ceria dan gembira .
“Si buta berkata, hei Si buta dan Si pincang, ayolah kita
bersama-sama”
Kemudian
sesampai nya dirumah mereka merayakan atas kasembuan Si buta…..
Profil penulis
Nama : Mitra haerudin
Kelas : 6
TTL : Balikpapan 28 Desember 2000
0 komentar:
Posting Komentar